Lengkuas,Pengawet Alami

Minggu, 30 November 2014 - 10:47 WIB
Lengkuas,Pengawet Alami
Lengkuas,Pengawet Alami
A A A
Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional.

Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang, kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan. Sementara, untuk pengobatan tradisional yang banyak digunakan adalah lengkuas merah. Lengkuas adalah terna tegak yang tingginya 2 meter atau lebih. Batangnya yang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua.

Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun. Batangnya ini bertipe batang semu. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan tepinya rata. Ukurannya daunnya 25-50 cm × 7-15 cm. Pelepah daunnya berukuran 15-30 cm, beralur, dan berwarna hijau.

Perbungaannya majemuk dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai. Jumlah bunga di bagian bawah lebih banyak daripada di atas tangkai, dan berbentuk piramida memanjang. Kelopak bunganya berbentuk lonceng, berwarna putih kehijauan. Mahkota bunganya yang masih kuncup di bagian ujung warnanya putih, dan bawahnya berwarna hijau.

Buahnya termasuk buah buni, bulat, keras, dan hijau sewaktu muda, dan cokelat apabila sudah tua. Umbinya berbau harum, ada yang putih, juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada yang besar, juga ada yang kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan berdasarkan warna dan ukuran rimpangnya.

Rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya mengkilap, beraroma khas, berserat kasar, dan pedas jika tua. Untuk mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen dilakukan pada saat tanaman berusia 2,5-4 bulan Terdapat dua jenis lengkuas (Alpinia galanga, Linn., Willd .) yang tumbuh di Indonesia.

Lengkuas merah (daging rimpang berwarna merah) dan lengkuas putih (daging rimpang berwarna putih). Lengkuas merah sering dijadikan sebagai obat seperti temulawak, sementara lengkuas putih lebih banyak digunakan sebagai bumbu masak seperti jahe dan kunyit. Lengkuas memiliki beberapa sebutan di berbagai daerah. Ada yang menamakannya sebagai laja (Sunda), dan laos (Jawa).

Senyawa kimia yang terdapat pada Lenguas galanga antara lain mengandung minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol, dan kristal kuning. Adapun khasiat dan manfaat lengkuas bagi kesehatan, antara lain mampu mencegah dan mengobati tumor.

Senyawa transkoniferil disasetat di dalam lengkuas diketahui mampu menghambat kerja enzim xanthin yang merupakan salah satu pemicu tumor. Lengkuas bersifat antiinflamasi. Dengan demikian lengkuas ampuh meredakan radang. Manfaat lengkuas ini terkait kandungan galangin dan karioferidanya. Lengkuas ampuh mengobati penyakit rheumatoid arthritis.

Lengkuas bisa meredakan gejala kurang nyaman akibat luka yang terdapat di dalam perut. Jika Anda mabuk laut, kunyahlah lengkuas dan permasalahan Anda tersebut akan teratasi. Dengan menggunakan lengkuas di dalam masakan Anda, secara tidak langsung Anda telah mengonsumsi obat alami untuk melancarkan peredaran darah dan menangkal radikal bebas dari dalam.

Manfaat lengkuas lainnya adalah meredakan diare. Cukup dengan beberapa kunyahan lengkuas, diare akan hilang dalam beberapa waktu. Lengkuas bisa menyembuhkan rematik dan sakit limfa. Jika Anda cermat, terkadang dalam produk penambah nafsu makan selalu dicantumkan lengkuas atau Alpinna galanga sebagai salah satu bahan baku.

Memang, salah satu manfaat lengkuas adalah untuk membantu merangsang nafsu makan. Jadi, jika anak atau anggota keluarga Anda lainnya mengalami kondisi kurang nafsu makan, tak ada salahnya meracik lengkuas menjadi minuman hangat untuk mereka. Selain itu, lengkuas dapat berfungsi sebagai bahan pengawet alami.

Senyawa kimia yang terdapat pada lengkuas, antara lain mengandung minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol, dan kristal kuning. Minyak atsiri yang dikandungnya antara lain galangol, galangin, alpinen, kamfer, dan methyl-cinnamate.

Beberapa kegunaan lengkuas sebagai tanaman obat mulai dari mengobati rematik, sakit limpa, membangkitkan nafsu makan, bronkitis, morbili, panu, antibakteria, membersihkan darah, menambah nafsu makan, mempermudah pengeluaran angin dari dalam tubuh, mencairkan dahak, mengharumkan serta merangsang otot, bahkan dapat membangkitkan gairah seks.

Di samping itu, lengkuas merah bila dimasak dengan cuka encer, dapat dijadikan minuman untuk wanita yang baru melahirkan karena dapat mempercepat pembersihan rahim. Bila dicampur dengan bawang putih yang telah dilumatkan dengan perbandingan 4-5 : 1 dan dimasak dengan sedikit cuka, lengkuas bisa menjadi obat kurap dengan cara dioleskan di kulit yang terserang kurap.

Bahkan, bila diremas-remas dengan cuka dan dioleskan seperti lulur, lengkuas mampu menyingkirkan bercak-bercak kulit dan tahi lalat. Di dalam masakan, lengkuas digunakan sebagai bumbu penyedap alami. Lengkuas sering digunakan dalam memasak makanan karena cita rasanya. Bahan masakan ini ada dalam berbagai resep makanan, dicampurkan dengan lemon, cabai hijau, dan bawang putih.

Kegunaan lengkuas juga sebagai pembuat bumbu pedas. Selain itu, lengkuas memiliki banyak nutrisi dan merupakan sumber zat besi, natrium, vitamin A, vitamin C dan serat. Semua nutrisi ini dibutuhkan untuk memainkan peran penting dalam mengobati, mencegah, dan melengkapi semua fungsi tubuh yang bekerja untuk mempertahankan kehidupan.

Memang bumbu penyedap dan pengawet di pasaran jauh lebih praktis dan mudah, namun dengan mengetahui pengetahuan di atas, tidak ada lagi alasan untuk tidak menggunakan bahan alami sebagai penyedap dan untuk mengawetkan makanan. Tanpa disadari, jika menggunakan bumbu alami, kita juga membantu kehidupan para penanam bumbubumbu alami dan juga kesehatan kita akan lebih terjamin dibandingkan menggunakan penyedap rasa dan pengawet yang ada di pasaran. Itu karena bumbu alami memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi kesehatan.

Sylvania oktyvani usdoko
Email: [email protected]
Twitter: @agnessylvn
Alumni DCT and Culinary Arts Academy Switzerland
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0763 seconds (0.1#10.140)